SUMENEP, taneyan.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menegaskan komitmennya dalam melawan penyebaran campak dengan menargetkan 74 ribu anak terlindungi melalui program imunisasi massal Outbreak Response Immunization (ORI). Langkah ini menjadi upaya cepat merespons tingginya kasus campak di wilayah setempat.
Wakil Bupati Sumenep, KH Imam Hasyim, menegaskan bahwa keberhasilan program ORI tidak lepas dari keterlibatan masyarakat. Orang tua, tokoh masyarakat, hingga ulama diharapkan turut mengawal pelaksanaannya.
Menurutnya, dukungan semua pihak akan mempercepat tercapainya target imunisasi. Ia optimis, dengan gotong royong dan respon positif, 74 ribu anak Sumenep dapat terlindungi dari ancaman campak.
Data Pemkab Sumenep menunjukkan sejak Februari hingga Agustus 2025 tercatat lebih dari 2.000 kasus suspek campak. Dari jumlah itu, sebanyak 17 anak meninggal dunia.
Imam Hasyim menilai angka tersebut merupakan peringatan serius bagi masyarakat. Ia mengingatkan bahwa wabah ini tidak boleh disepelekan karena mengancam masa depan generasi penerus.
Kepala Dinas Kesehatan P2KB Sumenep, Ellya Fardasah, menyampaikan bahwa pelaksanaan ORI berlangsung selama dua minggu. Jika target belum tercapai, akan dilakukan pengisiran tambahan selama satu minggu.
Ellya menegaskan, capaian minimal 90 persen dari total sasaran harus terpenuhi agar program ini dinilai berhasil. Imunisasi massal, lanjutnya, adalah cara paling efektif untuk memutus rantai penularan campak.
Dengan langkah tegas ini, Pemkab Sumenep berharap angka kasus campak dapat ditekan secara signifikan. Program ORI sekaligus menjadi investasi jangka panjang untuk melindungi kesehatan anak-anak Sumenep. (mkt)
