SUMENEP, taneyan.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep mengambil langkah cepat dengan menggelar imunisasi massal atau Outbreak Response Immunization (ORI) untuk menekan penyebaran campak yang kini berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB).
Program imunisasi massal ini akan dimulai pada 25 Agustus 2025 dan berlangsung selama tiga pekan di 26 puskesmas wilayah daratan maupun kepulauan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes P2KB Sumenep, Achmad Syamsuri, menjelaskan bahwa ORI dirancang khusus berdasarkan pemetaan kasus yang tersebar di berbagai kecamatan.
“Kegiatan ORI ini ibarat pemadam kebakaran, tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran campak,” ujarnya.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menegaskan bahwa langkah ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah daerah melindungi generasi muda.
Menurutnya, lonjakan kasus saat ini tidak lepas dari anak-anak yang tertinggal vaksin saat pandemi Covid-19.
“Imunisasi adalah perlindungan dasar. Kita tidak ingin ada lagi anak yang kehilangan hak kesehatannya hanya karena tidak mendapat vaksin,” katanya.
Selain layanan imunisasi, Pemkab Sumenep juga menggencarkan edukasi kesehatan kepada masyarakat, termasuk pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat.
Upaya ini diperkuat dengan sinergi bersama Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Jawa Timur, WHO, dan UNICEF.
Pemkab menargetkan puluhan ribu anak usia 9 bulan hingga 59 bulan menjadi penerima vaksin.
“Dengan dukungan semua pihak, kami optimistis dalam satu bulan ke depan angka kasus campak dapat ditekan,” tambah Fauzi.
Melalui program ini, Pemkab Sumenep mengajak masyarakat untuk berperan aktif dengan membawa anak-anak ke posyandu atau fasilitas kesehatan terdekat.
Imunisasi massal tidak hanya menyelamatkan anak dari risiko campak, tetapi juga menjadi investasi penting bagi masa depan generasi Sumenep yang sehat dan kuat. (*mkt)