SUMENEP, taneyan.id – Sinergi ekonomi desa diwujudkan BPRS Bhakti Sumekar dengan menjadi motor tata kelola keuangan syariah. Bank milik daerah ini resmi digandeng Pemkab Sumenep untuk mengelola kas Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) dan BUMDes di 334 desa.
Direktur Utama BPRS Bhakti Sumekar, Hairil Fajar, menegaskan komitmen pihaknya untuk hadir sebagai mitra strategis desa. Menurutnya, jaringan kantor yang menjangkau seluruh kecamatan menjadi keunggulan utama dalam memberikan layanan inklusif.
“Alhamdulillah, pemerintah daerah melalui Dinas Koperasi mendorong BUMD perbankan seperti kami untuk ikut terlibat. Kami tentu sangat mendukung dan siap bersinergi,” ungkapnya.
BPRS tidak hanya menyediakan layanan kas, tetapi juga pendampingan menyeluruh bagi koperasi. Pendampingan tersebut meliputi perencanaan, pencatatan, hingga pelaporan agar koperasi lebih profesional dan akuntabel.
Selain itu, BPRS juga akan bersinergi dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD). Tujuannya agar sistem keuangan koperasi desa terintegrasi secara digital dan mudah diawasi.
Kepala Diskop UKM dan Perindag Sumenep, Moh. Ramli, menyebut BPRS sebagai mitra paling siap. Ia menilai BPRS memiliki jaringan luas, sistem modern, dan pengalaman panjang dalam layanan syariah.
“Kehadiran BPRS akan mempercepat peran koperasi desa dalam sektor riil. Mulai dari pengolahan hasil tani, pemasaran produk lokal, hingga distribusi kebutuhan pokok masyarakat,” jelas Ramli.
Kolaborasi ini juga mendukung program digitalisasi keuangan desa nasional. Tata kelola yang transparan diharapkan memperkuat kemandirian desa dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal. (mkt)