SUMENEP, taneyan.id – Pihak Puskesmas Bluto akhirnya menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada keluarga H, warga Dusun Temor Lorong, yang meninggal dunia dan sebelumnya diduga menjadi korban kelalaian dalam pelayanan medis.
Permintaan maaf itu disampaikan langsung oleh Kepala Puskesmas Bluto, dr. Rifmi Utami, bersama jajarannya dengan mendatangi rumah duka pada Selasa (25/11/2025). Kedatangan rombongan puskesmas juga untuk menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada keluarga korban.
Dalam pertemuan tersebut turut hadir Anggota DPRD Sumenep Dapil II, Akhmadi Yasid, serta aparatur Pemerintah Desa Bluto, yang ikut menyaksikan proses penyampaian permohonan maaf secara terbuka.
“Hari ini kami hadir untuk menyampaikan belasungkawa sekaligus meminta maaf kepada keluarga. Kami mewakili Puskesmas Bluto mengakui bahwa pelayanan dari tim kami dirasa belum sesuai dengan harapan masyarakat,” ujar dr. Rifmi Utami.
Ia menegaskan bahwa peristiwa ini akan menjadi bahan evaluasi penting bagi seluruh jajaran puskesmas agar ke depan pelayanan kesehatan bisa berjalan lebih baik.
“Kami minta maaf atas nama Puskesmas Bluto. Tentu semua ini akan menjadi pengalaman terbaik ke depan supaya pelayanan menjadi lebih maksimal,” katanya.
Terkait dugaan kelalaian petugas medis, dr. Rifmi memastikan bahwa akan ada tindak lanjut internal, mengingat persoalan ini telah menjadi perhatian banyak pihak, baik masyarakat maupun lembaga legislatif.
“Hari ini kami juga dipanggil oleh Kepala Dinas Kesehatan untuk membahas persoalan ini secara khusus,” tambahnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, DPRD Sumenep melalui Anggota Fraksi PKB Akhmadi Yasid mendesak agar dilakukan audit menyeluruh terhadap Puskesmas Bluto, menyusul meninggalnya pasien H. DPRD menyoroti dugaan keterlambatan rujukan hingga empat jam, persoalan alat oksigen, serta kemungkinan masalah prosedur medis dan anggaran.
Desakan audit tersebut muncul setelah keluarga korban menuding adanya kelalaian serius dalam proses penanganan pasien, sehingga memicu perhatian luas dari publik dan lembaga pengawasan.
Kini, dengan adanya permintaan maaf resmi dari pihak puskesmas, DPRD dan masyarakat berharap proses evaluasi, transparansi, serta perbaikan layanan kesehatan dapat benar-benar diwujudkan, agar kejadian serupa tidak kembali terulang. (mkt)













