SUMENEP, taneyan.id – Nurani Farm di Desa Jambu, Kecamatan Lenteng, terus menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu sentra pertanian modern yang berkembang pesat di Kabupaten Sumenep.
Berbasis di lereng pegunungan Ellak Daya, kawasan pertanian ini kini mengelola lahan seluas 5 hektare dengan konsep integrated farming system atau sistem pertanian terpadu.
Tak hanya fokus pada pertanian hortikultura, Nurani Farm juga mengembangkan unit perikanan, bahkan kini mulai merambah komoditas unggulan Madura: tembakau.
Di lahan yang subur dan berhawa sejuk itu, aneka tanaman seperti melon, semangka, pepaya, cabai, hingga tomat tumbuh berdampingan dengan kolam lele dan unit pertanian lainnya.
Owner Nurani Farm Royhan Fahrudin Hasyim menjelaskan, konsep utama yang dikembangkan adalah mengelola seluruh potensi agro secara menyeluruh dan terintegrasi.
Menurutnya, hal ini tak hanya efisien dari sisi manajemen usaha, tetapi juga berdampak langsung pada pemberdayaan masyarakat sekitar.
“Kami menerapkan integrated farming system, di mana semua potensi pertanian, peternakan, dan perikanan dikelola sebagai satu kesatuan ekosistem. Limbah salah satu sektor bisa menjadi input untuk sektor lain, sehingga lebih efisien dan berkelanjutan,” ujarnya kepada taneyan.id Selasa (29/7/2025).
Royhan menambahkan, pengembangan komoditas tembakau menjadi langkah baru yang menjanjikan. Selain mengikuti karakteristik agroklimat lokal, pengelolaan tembakau juga membuka peluang usaha baru bagi warga sekitar yang sudah akrab dengan budaya menanam tembakau sejak lama.
“Kami ingin terus menambah volume usaha, bukan sekadar ekspansi, tapi juga demi menciptakan lapangan kerja baru, khususnya bagi pemuda desa,” jelasnya.
Ke depan, Nurani Farm juga tengah menjajaki kerjasama dengan lembaga pendidikan dan pelatihan pertanian, termasuk program magang bagi mahasiswa serta pelajar SMK pertanian.
Harapannya, Nurani Farm bisa menjadi laboratorium terbuka sekaligus model pemberdayaan berbasis desa yang mandiri dan berkelanjutan. (ahy)
