SUMENEP, taneyan.id – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan siap turun tangan langsung untuk menangani Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Kabupaten Sumenep. Pemerintah pusat menyiapkan langkah cepat, termasuk program imunisasi massal bagi anak-anak.
Lonjakan kasus campak di Sumenep telah menimbulkan keprihatinan nasional. Menkes berencana mengunjungi Madura, khususnya Sumenep, untuk memastikan penanganan berjalan maksimal.
Data Kementerian Kesehatan mencatat sebanyak 17 orang meninggal dunia akibat campak. Sementara itu, lebih dari 2.000 kasus suspek tercatat di 26 kecamatan.
Korban meninggal sebagian besar merupakan balita yang belum mendapatkan imunisasi campak. Kondisi ini menegaskan lemahnya cakupan imunisasi dasar di daerah terpencil.
Menkes menyoroti rendahnya tingkat imunisasi sebagai faktor utama penyebaran. “Masih banyak anak di Madura yang tidak menerima imunisasi lengkap, sehingga mereka sangat rentan terhadap virus campak,” ungkap Budi.
Wakil Menkes Dante Saksono Harbuwono menambahkan, penolakan vaksinasi juga dipengaruhi faktor sosial dan budaya. “Banyak keluarga menolak imunisasi dengan alasan keyakinan atau takut efek samping,” ujarnya.

Dante menegaskan semua vaksin telah melalui kajian ilmiah dan terbukti aman. “Vaksinasi yang diberikan pemerintah sudah dikaji lama dan aman untuk anak. Jangan sampai masyarakat termakan hoaks yang merugikan,” katanya.
Pemerintah menyiapkan strategi penanganan berupa imunisasi massal, vaksinasi keliling, dan edukasi kesehatan. Koordinasi dengan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat juga diperkuat.
Masyarakat diimbau segera membawa anak-anak ke fasilitas kesehatan. Dukungan penuh masyarakat dinilai menjadi kunci keberhasilan dalam mencegah penularan campak lebih luas. (mkt)