banner 728x250

Kasus Campak di Sumenep Capai 1.548, Bupati Fauzi Minta Penanganan Serius

Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo memberi keterangan pers tentang penanganan kasus campak, dengan inset tenaga medis memvaksin anak.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo memberikan pernyataan resmi terkait tingginya kasus campak. Inset: tenaga medis memvaksin anak sebagai langkah pencegahan.

SUMENEP, taneyan.id – Kasus campak di Sumenep mencapai 1.548 sejak Januari hingga awal Agustus 2025. Kondisi ini mendapat perhatian serius dari Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo.

Selama Februari hingga Juli, empat penderita campak dilaporkan meninggal dunia. Data tersebut dihimpun dari 30 puskesmas dan empat rumah sakit rujukan di Sumenep.

Empat rumah sakit itu antara lain RSUD dr. H. Moh Anwar, RSI Garam Kalianget, RSU Sumekar, dan RSIA Esto Ebhu. Jumlah kasus yang tinggi membuat pemkab bergerak cepat.

Bupati Fauzi menegaskan persoalan campak harus segera ditangani. Pihaknya kini intens berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Timur serta UNICEF.

“Termasuk UNICEF juga (berkoordinasi) bagaimana dalam satu bulan ini berkaitan dengan campak bisa turun,” katanya.

Menurut Fauzi, penyakit campak hampir terjadi di seluruh daerah. Jadi bukan hanya Sumenep yang menghadapi kasus dengan jumlah besar.

Ia mengingatkan dinkes agar serius melakukan pendataan. Transparansi data sangat penting untuk mempercepat langkah penanganan.

“Jangan mengaburkan data. Jadi buka data sesungguhnya agar kita bisa menyelesaikan secepat mungkin,” tegasnya.

Fauzi juga menilai kasus ini harus ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Hal itu agar upaya penanganan tidak berlarut-larut.

“Apalagi ini penyakit menular, walaupun memang tidak membahayakan. Tapi bisa juga berisiko meninggal dunia. Jadi harus KLB,” imbuhnya. (*mkt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *