SUMENEP, taneyan.id – Kasus campak di Sumenep menjadi alarm penting bagi masyarakat. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengajak orang tua memastikan anak-anaknya tuntas imunisasi.
Kunjungan Khofifah ke RSUD dr. H. Moh. Anwar, Sabtu (23/8/2025), menegaskan pentingnya percepatan penanganan. Ia ingin pelayanan pasien berjalan maksimal sekaligus memberi dorongan moral bagi tenaga medis.
Dalam kesempatan itu, Khofifah menyampaikan apresiasi atas kerja dokter dan perawat yang merawat pasien campak. Menurutnya, dedikasi tenaga kesehatan sangat berarti di tengah lonjakan kasus.
Data Dinas Kesehatan Jawa Timur mencatat, ada 2.035 suspek, 159 positif, dan 17 anak meninggal dunia hingga 21 Agustus 2025. Dari jumlah tersebut, 16 anak meninggal tanpa pernah diimunisasi, sementara satu anak hanya mendapat imunisasi tidak lengkap.
“Kasus ini harus menjadi pembelajaran bersama. Jangan lagi ada anak-anak yang terabaikan imunisasinya,” tegas Khofifah.
Sebagai langkah cepat, Pemprov Jatim menyalurkan 9.825 botol vaksin MR untuk Outbreak Response Immunization (ORI). Vaksinasi massal ini akan berlangsung 25 Agustus hingga 14 September 2025 di 26 puskesmas, pustu, dan posyandu.
Sasaran utama program adalah anak usia 9 bulan sampai 6 tahun. Pemprov juga memperluas koordinasi hingga Madura Raya dan Surabaya Raya agar wabah tidak meluas.
Selain imunisasi, masyarakat diminta menjaga pola hidup bersih dan sehat. Khofifah menekankan pentingnya segera membawa pasien dengan gejala berat ke rumah sakit dan memberi vitamin A.
“Kalau ada gejala ringan bisa isolasi mandiri tujuh hari, tetapi kalau sudah berat jangan ditunda untuk ke rumah sakit,” pesannya.
Khofifah menutup kunjungan dengan ajakan bagi seluruh elemen masyarakat untuk mendukung vaksinasi. Menurutnya, keberhasilan penanganan KLB campak ditentukan oleh partisipasi bersama. (mkt)