SUMENEP, taneyan.id – Pemerintah Kabupaten Sumenep menggelar Festival Literasi 2025 dengan tujuan mendekatkan buku kepada generasi muda. Kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan minat baca di kalangan pelajar dan mahasiswa.
Festival literasi berlangsung selama enam hari, mulai Senin (22/09) hingga Sabtu (27/09). Pembukaan digelar di kampus Uniba Madura dan penutupan di Kantor Dispusip Sumenep.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menegaskan, literasi adalah fondasi utama dalam membangun pendidikan dan peradaban. Karena itu, generasi muda harus terus dilatih untuk gemar membaca.
“Membaca itu perintah. Tanpa membaca, manusia tidak akan menjadi hebat,” kata Fauzi saat menghadiri pembukaan festival literasi di Uniba Madura.
Ia menambahkan, meskipun akses informasi kini banyak melalui gawai, esensi membaca tetap penting. Menurutnya, literasi adalah pilar peradaban yang tidak boleh diabaikan.
Fauzi juga mendorong agar festival literasi dijadikan agenda rutin tahunan. Tujuannya untuk memberikan semangat bagi masyarakat dari anak-anak hingga dewasa agar terus mencintai membaca.
Kepala Dispusip Sumenep Rudi Yuyianto menyampaikan, festival literasi ini bukan hanya soal membaca dan menulis. Literasi juga mencakup keterampilan memahami informasi secara kritis dan kreatif.
Rangkaian kegiatan festival meliputi bedah buku, bengkel kepenulisan, talk show, bazar buku, hingga lomba mewarnai untuk anak-anak TK. Semua dirancang agar masyarakat bisa lebih dekat dengan dunia literasi.
“Semoga kegiatan ini menjadi sarana meningkatkan budaya literasi, khususnya di kalangan pelajar dan mahasiswa,” ujar Rudi.
Ia menekankan, kehadiran festival ini diharapkan memberi ruang kreatif bagi generasi muda. Selain itu, membiasakan mereka menjadikan buku sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
Dengan adanya festival literasi, pemerintah daerah ingin membangun ekosistem membaca yang berkelanjutan. Harapannya, budaya literasi tumbuh kuat dan mampu mengangkat kualitas sumber daya manusia Sumenep. (mkt)