SUMENEP, taneyan.id – Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Sumenep menyoroti lambatnya serapan APBD tahun anggaran 2025. Hingga awal Agustus ini, realisasi anggaran tercatat baru mencapai 44 persen.
Data resmi menyebutkan, dari total APBD Rp 2,6 triliun, realisasi baru menyentuh sekitar Rp 1,1 triliun. Padahal, tahun anggaran tinggal menyisakan empat bulan.
Anggota Banggar DPRD dari Fraksi PKB, Akhmadi Yasid, menyampaikan keprihatinannya atas kondisi tersebut. Ia menyebut kinerja sejumlah OPD terindikasi melambat.
“Serapan 44 persen di awal Agustus menunjukkan bahwa banyak program belum berjalan optimal,” katanya, Rabu (6/8/2025).
Tak hanya belanja umum, belanja modal juga dinilai sangat rendah. Dari total alokasi Rp 139 miliar, realisasi baru mencapai Rp 24 miliar atau sekitar 17 persen.
“Belanja modal ini yang seharusnya menjadi penggerak ekonomi masyarakat,” imbuhnya. Ia menyebut serapan ideal pada Agustus minimal sudah melewati angka 50 persen.
Menurutnya, lambatnya realisasi belanja modal dapat berdampak langsung ke masyarakat. Sebab, konsumsi publik turut bergantung pada aliran dana pembangunan.
Banggar DPRD berharap Bupati menekan jajarannya untuk bekerja lebih keras. “OPD harus bergerak cepat agar sisa waktu tahun anggaran bisa dimanfaatkan maksimal,” ucap Yasid.
Ia juga menegaskan bahwa realisasi anggaran berbanding lurus dengan dinamika ekonomi. Makin tinggi serapan, makin besar pula perputaran uang di tengah masyarakat.
Sementara itu, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Sumenep selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah belum memberikan keterangan resmi saat dimintai konfirmasi. (*mkt)