SUMENEP, taneyan.id – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB) Kabupaten Sumenep terus menggenjot pelaksanaan imunisasi Massal Rubela (MR). Hingga hari ke-10, tercatat sebanyak 44.944 anak sudah tervaksin dari total sasaran 73.969 anak.
Kepala DKP2KB Sumenep, drg. Ellya Fardasah, M.Kes menyampaikan data progres cakupan ORI MR tertanggal 04 September 2025 pukul 16.00 WIB. “Capaian itu setara dengan 60,8 persen dari jumlah sasaran yang ditetapkan,” ujarnya.
Rincian cakupan berdasarkan kelompok usia menunjukkan variasi hasil. Untuk usia 9–12 bulan, dari 3.404 anak sasaran, baru 1.638 yang tervaksin atau 48,1 persen.
Sementara itu, pada kelompok usia 12–47 bulan, sasaran mencapai 31.237 anak. Anak yang sudah mendapat imunisasi sebanyak 14.578 dengan capaian 46,5 persen.
Untuk usia 4–6 tahun, sasaran berjumlah 26.308 anak. Dari jumlah tersebut, 19.019 anak telah mendapat vaksin dengan capaian 72,3 persen.
Sedangkan kelompok usia 7 tahun memiliki sasaran 13.020 anak. Anak yang sudah tervaksin sebanyak 9.769 atau 75,0 persen.
Adapun capaian tertinggi dicatat Puskesmas Giligenting dengan cakupan 87,6 persen. Dari 1.565 sasaran, sebanyak 1.371 anak berhasil diimunisasi.
Sebaliknya, capaian terendah tercatat di Puskesmas Dungkek. Dari 2.362 sasaran, baru 576 anak yang diimunisasi atau sekitar 24,4 persen.
Ellya mengapresiasi kerja keras Puskesmas Giligenting. “Capaian ini bisa menjadi motivasi bagi wilayah lain untuk meningkatkan intensitas sosialisasi,” katanya.
Menurutnya, DKP2KB Sumenep juga telah menyiapkan berbagai langkah pendukung. “Mulai dari penyediaan vaksin dan logistik, hingga koordinasi lintas sektor bersama pemerintah desa dan kecamatan,” jelasnya.
Selain itu, edukasi kepada masyarakat terus digalakkan agar lebih sadar pentingnya imunisasi. Upaya ini juga dibarengi dengan penataan fasilitas kesehatan, termasuk ruang isolasi untuk pasien campak.
“Kami mengimbau masyarakat tidak panik, tetap waspada, dan segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan bila ada gejala campak. Kesadaran dan kepatuhan terhadap imunisasi adalah kunci dalam pencegahan,” tegasnya. (mkt)