SUMENEP, taneyan.id – Cipayung Plus Sumenep akan menggelar Konsolidasi Akbar malam ini, Jumat (29/08/2025), di Taman Bunga Sumenep. Aksi tersebut digelar sebagai respons atas tragedi meninggalnya Affan Kurniawan yang dilindas mobil rantis Polri.
Gabungan organisasi mahasiswa ekstra kampus itu menyebut tragedi ini sebagai luka kemanusiaan yang mencederai demokrasi. Mereka menegaskan bahwa hak rakyat untuk menyampaikan pendapat tidak boleh ditekan dengan kekerasan.

Cipayung Plus Sumenep terdiri dari empat organisasi, yakni PMII, HMI, IMM, dan GMNI. Konsolidasi ini menunjukkan persatuan lintas organisasi dalam memperjuangkan nilai kemanusiaan dan hak demokratis rakyat.
Ketua PC IMM Sumenep, Moh. Ridho Ilahi Robbi, mengatakan aparat tidak boleh merasa kebal hukum. “Jika dibiarkan, kemarahan rakyat suatu saat bisa meledak dan membahayakan negeri,” ujarnya.
Ketua PC PMII Sumenep, Khoirus Soleh, menegaskan bahwa demonstrasi adalah hak konstitusional rakyat. “Hilangnya nyawa tidak bisa dibenarkan dengan alasan apa pun,” katanya.
Ketua DPC GMNI Sumenep, Roni Ardiyanto, menyebut tragedi ini sebagai tamparan keras bagi nilai kemanusiaan dan keadilan. “Kami mengutuk keras tindakan represif aparat dan mendesak agar kejadian serupa tidak terulang,” tegasnya.
Ketua PC HMI Sumenep, Faishol Ridho, menilai insiden tersebut menunjukkan gagalnya reformasi Polri. “Peristiwa ini melemahkan kepercayaan publik dan mengancam demokrasi serta HAM,” ungkapnya.
Konsolidasi Akbar itu dijadwalkan berlangsung pukul 20.00 WIB malam ini di pusat kota. Agenda kegiatan meliputi kajian bersama dan teklap untuk merumuskan langkah strategis gerakan mahasiswa.
Cipayung Plus Sumenep menegaskan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Mereka berharap tragedi Affan Kurniawan menjadi momentum evaluasi serius terhadap institusi kepolisian. (mkt)