banner 728x250
Berita  

Solidaritas Cipayung Plus Sumenep: Tragedi Affan Kurniawan Luka Demokrasi

Gabungan organisasi Cipayung Plus Sumenep saat menggelar Konsolidasi Akbar di Taman Bunga sebagai respons atas tragedi Affan Kurniawan yang tewas dilindas mobil rantis Polri.
Poster Undangan Konsolidasi Akbar oleh Cipayung Plus Sumenep dalam rangka merespon tragedi Affan Kurniawan yang tewas dilindas mobil rantis Polri.

SUMENEP, taneyan.id – Cipayung Plus Sumenep akan menggelar Konsolidasi Akbar malam ini, Jumat (29/08/2025), di Taman Bunga Sumenep. Aksi tersebut digelar sebagai respons atas tragedi meninggalnya Affan Kurniawan yang dilindas mobil rantis Polri.

Gabungan organisasi mahasiswa ekstra kampus itu menyebut tragedi ini sebagai luka kemanusiaan yang mencederai demokrasi. Mereka menegaskan bahwa hak rakyat untuk menyampaikan pendapat tidak boleh ditekan dengan kekerasan.

Gabungan organisasi Cipayung Plus Sumenep saat menggelar Konsolidasi Akbar di Taman Bunga sebagai respons atas tragedi Affan Kurniawan yang tewas dilindas mobil rantis Polri.
Rapat koordinasi antar ketua organisasi yang tergabung dalam Cipayung Plus Sumenep.

Cipayung Plus Sumenep terdiri dari empat organisasi, yakni PMII, HMI, IMM, dan GMNI. Konsolidasi ini menunjukkan persatuan lintas organisasi dalam memperjuangkan nilai kemanusiaan dan hak demokratis rakyat.

Ketua PC IMM Sumenep, Moh. Ridho Ilahi Robbi, mengatakan aparat tidak boleh merasa kebal hukum. “Jika dibiarkan, kemarahan rakyat suatu saat bisa meledak dan membahayakan negeri,” ujarnya.

Ketua PC PMII Sumenep, Khoirus Soleh, menegaskan bahwa demonstrasi adalah hak konstitusional rakyat. “Hilangnya nyawa tidak bisa dibenarkan dengan alasan apa pun,” katanya.

Ketua DPC GMNI Sumenep, Roni Ardiyanto, menyebut tragedi ini sebagai tamparan keras bagi nilai kemanusiaan dan keadilan. “Kami mengutuk keras tindakan represif aparat dan mendesak agar kejadian serupa tidak terulang,” tegasnya.

Ketua PC HMI Sumenep, Faishol Ridho, menilai insiden tersebut menunjukkan gagalnya reformasi Polri. “Peristiwa ini melemahkan kepercayaan publik dan mengancam demokrasi serta HAM,” ungkapnya.

Konsolidasi Akbar itu dijadwalkan berlangsung pukul 20.00 WIB malam ini di pusat kota. Agenda kegiatan meliputi kajian bersama dan teklap untuk merumuskan langkah strategis gerakan mahasiswa.

Cipayung Plus Sumenep menegaskan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Mereka berharap tragedi Affan Kurniawan menjadi momentum evaluasi serius terhadap institusi kepolisian. (mkt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *