SUMENEP, taneyan.id – Pesona batik khas Sumenep kembali menjadi sorotan utama dalam Madura Culture Festival 2025. Gelaran akbar ini berlangsung megah di GOR A. Yani Sumenep pada Minggu (31/08/2025).
Ratusan penonton hadir menyaksikan parade busana batik yang dipadukan dengan sentuhan fashion modern. Suasana semakin meriah dengan antusiasme masyarakat dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Sebanyak 65 peserta ambil bagian dalam festival, termasuk dari Surabaya, Malang, Jember, Bondowoso, hingga Madura sendiri. Sumenep tampil sebagai pusat perhatian karena menampilkan batik khasnya yang unik dan elegan.
Kepala Disbudporapar Sumenep, H. Moh. Iksan, S.Pd., M.T., menegaskan pentingnya melestarikan batik Sumenep. Ia menyebut batik ini bukan hanya warisan budaya, melainkan identitas yang penuh nilai dan kebanggaan.
Menurut Iksan, festival yang digelar sejak 2016 ini telah menjadi ruang kreatif generasi muda. Batik Sumenep kini dipandang bukan sekadar kain tradisional, melainkan busana berkelas yang bisa bersaing secara nasional maupun internasional.
Tahun ini, dewan juri ternama dihadirkan untuk menilai karya peserta. Eko Purwanto, Agung, dan Soraya, Runner Up 3 Putri Jawa Timur 2025, menilai busana batik dari sisi keanggunan dan relevansinya dengan tren mode saat ini.
Dari 65 peserta, hanya 10 finalis terbaik yang akan melaju ke runway malam puncak. Mereka akan menampilkan kreasi busana batik khas Sumenep dengan penuh percaya diri di hadapan penonton.
Kepala Bapenda Sumenep, Faruk Hanafi, S.Sos., M.Si., menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Ia berharap promosi budaya melalui festival dapat membuat batik Sumenep semakin dikenal luas.
Faruk menambahkan, dukungan pemerintah daerah menjadi kunci agar batik Sumenep terus berkembang. Baginya, batik bukan hanya kebanggaan masyarakat Sumenep, tetapi juga warisan bersama yang layak mendunia. (mkt)